Mencari bibit- bibit atlit tinju yang berpotensi bukanlah sesuatu hal yang mudah, berbagai macam kegiatan khususnya pertandingan baik tingkat amatir, professional dalam penyelenggaraan PORDA, maupun KEJURNAS.
Respond yang ada kurang maksimal, seolah olah raga tinju bagai kuman di tengah kancah olahraga meskipun dalam kegemilangan dan kejayaan dalam setiap even kejuaraan yang telah dilaksanakan, pada kenyataannya keadaan semakin kritis dalam dunia kaderisasi atlit tinju daerah, karena kontribusi yang tidak seimbang dengan apa yang telah mereka lakukan dan perjuangkan diatas ring.
Dengan harapan yang besar, semangat juang yang tinggi dalam pertandingan berbalur cucuran keringat, memar dan lebam. Bukan sebuah perkara yang murah, tetapi para atlit tinju rela berkorban demi nama baik sasana, daerah, dan tanah air tercinta.
Sudah saatnya Pemerintah, KONI, masyarakat tinju serta masyarakat umum, bergerak menumbuhkan toleransi dan perhatian yang selayaknya untuk kelangsungan olahraga tinju di tanah air khususnya Bekasi, Semoga tidak ada lagi bahasa yang terdengar lembut namun tak seindah puisi, melepaskan dan melemparkan wewenang bak bola pingpong tanpa alasan yang tepat.
Melanjutkan perjuangan dalam pendirian sasana tinju amatir Kabupaten Bekasi, semoga dapat meneruskan tujuan dalam pencapaian cita-cita para atlit sebagai motivator, wadah, sekaligus fasilitator para atlit tinju dalam berlatih dan bertanding. meneruskan regenerasi pendahulunya sebagai Atlit yang mampu membawa nama Pertiwi dikancah olah raga dunia.